Kemarilah, mendekat kepadaku. Aku ingin mengatakan
sesuatu kepadamu. Kamu jangan menjadi seperti orang lucu kebanyakan. Yang
memilih berlari dan ingin dikelar-kejar. Apa kamu tidak lelah bermain
teka-teki? Maju mundur seperti sepenggal judul film komedi di masa lalu. Jangan
seperti itu jika saja diam-diam kamu merasakan rindu. Aku bukan lagi anak
remaja yang akan mengejarmu setengah gila karena jatuh cinta. Aku kini tumbuh
menjadi manusia yang kian tua. Tidak banyak waktu untuk bermain dengan hal-hal
demikian. Kini cinta adalah meyakinkan diri sendiri, bukan memaksa orang lain
meyakinkan apa yang terasa di hati.
Kalau rasanya tidak ada apa-apa, pilihlah jalan lain
selain kita. Jangan membuatku menerka-nerka. Aku tidak suka lagi main-main
untuk hal seperti ini. Banyak pekerjaan dan impian yang harus kutepati dan
penuhi demi janji kepada diri sendiri. Sudah terlalu panjang waktu terbuang
sia-sia di masa lalu. Sebab aku pernah begitu fokus mencintai dan lupa bahwa
kekasih bisa dengan tega membunuh rindu. Aku bahkan kehilangan pegangan atas
diriku sendiri. Sakit dan pedih membuat hidup untuk beberapa waktu tak
terkendali. Itulah sebabnya, kini kamu harus belajar mengerti bahwa diriku
sedang aku perbaiki.
Maaf, aku sedang tidak berminat meyakinkan siapa pun
saat ini. Jika kamu tidak yakin dengan perasaanmu sendiri, berjalanlah
pelan-pelan pergi. Namun, jika kamu mulai percaya pada apa yang kamu rasakan
sendiri. Mari sama-sama menyatukan tujuan untuk hari-hari yang lebih baik
nanti. Lakukanlah hal yang baik untuk hidupmu. Perdalam lagi pemahamanmu akan
hidup dan hal-hal kecil yang sering dilupakan, namun begitu perlu kau tahu.
Jangan sibuk memanjakan suara, lalu kamu lupa mengisi kepala.
Bagiku hal seperti ini kusebut cinta. Jikalau kamu
ragu, masih banyak jalan lain yang bisa kamu temui kecuali kita. Melangkahlah,
sebelum hatiku terlalu dalam dan patah lebih parah. Kamu bisa mengatur langkah
mundur teratur. Atau tetap maju menemaniku bertempur. Kita akan menemukan
ruang-ruang baru untuk menabung bahagia. Hingga nanti kamu akan mengerti makna
sebenarnya dari cinta. Jangan meminta aku memuja, sebab cinta terkadang
menjelma sebagai luka. Kalau sudah tak dengan cara yang manis mendekati, apakah
kamu masih bersedia membuka hati? Apa kamu masih mau mendengarkan pengakuan
pahit ini. Aku masih sungguh-sungguh memperjuangkan hidup dan impianku. Jika
kamu bersedia, bertahanlah denganku. Dan pertanyaan untukmu: Apa kamu siap
untuk menerima hidupku yang tak sempurna?