Saturday, April 6, 2019

Jikalau Ragu, Masih Banyak Jalan Lain Selain 'Kita"




Kemarilah, mendekat kepadaku. Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu. Kamu jangan menjadi seperti orang lucu kebanyakan. Yang memilih berlari dan ingin dikelar-kejar. Apa kamu tidak lelah bermain teka-teki? Maju mundur seperti sepenggal judul film komedi di masa lalu. Jangan seperti itu jika saja diam-diam kamu merasakan rindu. Aku bukan lagi anak remaja yang akan mengejarmu setengah gila karena jatuh cinta. Aku kini tumbuh menjadi manusia yang kian tua. Tidak banyak waktu untuk bermain dengan hal-hal demikian. Kini cinta adalah meyakinkan diri sendiri, bukan memaksa orang lain meyakinkan apa yang terasa di hati.

Kalau rasanya tidak ada apa-apa, pilihlah jalan lain selain kita. Jangan membuatku menerka-nerka. Aku tidak suka lagi main-main untuk hal seperti ini. Banyak pekerjaan dan impian yang harus kutepati dan penuhi demi janji kepada diri sendiri. Sudah terlalu panjang waktu terbuang sia-sia di masa lalu. Sebab aku pernah begitu fokus mencintai dan lupa bahwa kekasih bisa dengan tega membunuh rindu. Aku bahkan kehilangan pegangan atas diriku sendiri. Sakit dan pedih membuat hidup untuk beberapa waktu tak terkendali. Itulah sebabnya, kini kamu harus belajar mengerti bahwa diriku sedang aku perbaiki.

Maaf, aku sedang tidak berminat meyakinkan siapa pun saat ini. Jika kamu tidak yakin dengan perasaanmu sendiri, berjalanlah pelan-pelan pergi. Namun, jika kamu mulai percaya pada apa yang kamu rasakan sendiri. Mari sama-sama menyatukan tujuan untuk hari-hari yang lebih baik nanti. Lakukanlah hal yang baik untuk hidupmu. Perdalam lagi pemahamanmu akan hidup dan hal-hal kecil yang sering dilupakan, namun begitu perlu kau tahu. Jangan sibuk memanjakan suara, lalu kamu lupa mengisi kepala.

Bagiku hal seperti ini kusebut cinta. Jikalau kamu ragu, masih banyak jalan lain yang bisa kamu temui kecuali kita. Melangkahlah, sebelum hatiku terlalu dalam dan patah lebih parah. Kamu bisa mengatur langkah mundur teratur. Atau tetap maju menemaniku bertempur. Kita akan menemukan ruang-ruang baru untuk menabung bahagia. Hingga nanti kamu akan mengerti makna sebenarnya dari cinta. Jangan meminta aku memuja, sebab cinta terkadang menjelma sebagai luka. Kalau sudah tak dengan cara yang manis mendekati, apakah kamu masih bersedia membuka hati? Apa kamu masih mau mendengarkan pengakuan pahit ini. Aku masih sungguh-sungguh memperjuangkan hidup dan impianku. Jika kamu bersedia, bertahanlah denganku. Dan pertanyaan untukmu: Apa kamu siap untuk menerima hidupku yang tak sempurna?

    

Saturday, March 23, 2019

Terimakasih Pernah Singgah




Pertemuan antara kamu dan aku terjadi begitu saja. Semuanya terasa begitu sederhana, tidak ada hal yang manis. Berawal dari story IG mu, aku iseng mengomentari jidatmu yang selebar bandara, aku hanya bisa tersenyum mengingat-ingat panggilan namamu, entah itu Ega, Dira, tapi kupilih Vimmy. Waktu berlalu begitu cepat, kedekatan kita semakin terjalin erat. Kehadiranmu membawa cerita lain dalam hidupku, kamu memberikanku perhatian yang sangat luar biasa sehingga membuatku terbiasa akan sapaan manismu, tawa canda yang kamu buat dan perlakuan manis darimu.

Sampai akhirnya kedekatan antara kamu dan aku ini menumbuhkan benih-benih cinta dalam diriku. Tanpa sengaja aku pun menaruh harapan padamu, sosok wanita yang telah mampu menyembuhkan rasa sakitku akan luka lama di masa lalu. Kugantungkan harapku padamu, dengan berharap kamu merasakan hal yang sama. Aku berikan kamu kesempatan untuk mengetuk pintu hatiku meski kamu tak memintanya. Aku berikan semua perhatianku padamu meski saat ini aku tahu kamu tak merasakan getaran akan perasaanku ini.

Apa kamu benar-benar tak merasakan akan getaran-getaran rasa yang telah kuciptakan untukmu? Aku tak percaya jika kamu tak memahami dengan apa yang aku lakukan untukmu. Apa hanya aku saja yang terlalu berharap, mengartikan semua tindakanmu sebagai cinta? Tapi apakah aku salah jika aku memiliki perasaan yang berbeda untukmu? Rasa nyamanku saat bersamamu semakin hari semakin tumbuh sehingga membuatku tak bisa mengendalikan perasaan ini. 

Kamu tahu hal apa yang membuatku bahagia? Yaitu melihatmu tersenyum karena diriku. Aku merindukan ponselku berdering menerima pesan darimu, aku merindukan saat-saat dimana aku bisa tertawa dengan bahagiannya bersamamu saat kamu memberikan cerita-ceritamu, aku tak peduli itu cerita apa, kamu membawakannya menjadi sangat menarik.

Namun semuanya telah berakhir. Tanpa ada ucapan perpisahan. Tanpa ada kata selamat tinggal dan lambaian tangan darimu. Aku yang dulu mencoba mengobati luka lama dihatimu, dengan tiba-tibanya kamu kembali masuk ke rumah lama. Meninggalkan beribu pertanyaan dalam hatiku. Apa aku terlambat untuk berkata jujur mengenai perasaanku padamu?

Kamu tahu ini terasa aneh bagiku. Dulu kamu dan aku begitu dekat meski tidak ada kejelasan dalam hubungan kita, tapi kini kamu menjauh dengan tiba-tibanya. Aku berpikir begitu keras, apa yang membuatmu pergi? Apa aku masih kurang pantas untukmu? Atau dia yang telah memberikan luka kepadamu memang benar-benar sangat berarti bagimu? Aku tak bisa berkata untuk memintamu kembali padaku.

Aku juga tak bisa memaksamu untuk mengakui semuanya padaku. Karena saat ini tidak ada lagi yang bisa aku harapkan darimu. Harapanku terhadapmu telah mati seiring kepergianmu dari hidupku. Aku tak munafik, kepergianmu sungguh membuatku merasa kehilangan, tapi luka yang kamu beri lebih terasa dari rasa kehilangan itu.

Aku yang dulu terbiasa dengan sapaan manismu, terbiasa dengan perhatiamu, dan terbiasa melihatmu tertawa karenaku, kini harus ikhlas melepaskanmu dengan kesibukanmu yang sesungguhnya aku tahu kesibukan apa yang saat ini sedang kamu jalankan; kembali menyiram bunga lama.

Setelah membuatku nyaman dan jatuh hati lalu pergi tiba-tiba , apakah kamu pernah berfikir sekali tentangku? Pernahkah sekali terlintas dalam benakmu untuk mengatakan seperti apa perasaanmu terhadapku? Ah, tapi rasanya pun akan percuma jika aku tahu seperti apa perasaanmu terhadapku. Karena saat ini kamu telah terpaku. 

Awalnya aku memang tidak terima perpisahan tanpa ucapan ini terjadi. Begitu sulit untuk aku menerimanya dan seringkali aku menangis karena terlalu merindukanmu. Tapi aku mau tidak mau harus menjalani hidupku kembali seperti 2 bulan lalu; tanpamu.

Terimakasih pernah singgah walau hanya sesaat, terimakasih pernah menyembuhkan walau sekarang memberikan luka, terimakasih pernah membuatku tersenyum walau sekarang membuatku biasa saja. Pertemuan singkat antara kamu dan aku biarlah menjadi penambah cerita di dalam hidupku ini. Dan aku berharap kamu bisa menemukan bahagiamu kembali dengannya.

Thursday, March 21, 2019

Friday, March 15, 2019

Long Distance Relationship? Happy Aja!



Siapa yang malam ini galau karena kekasih nan jauh disana belum juga menghubungi? Ehem, tenang. Engga semua yang lupa menghubungi karena memang sengaja atau sibuk. Bisa jadi karena lupa. Jangan lupa juga, lupa itu wajar dan manusiawi. Yang jahat itu, melupakan. Wkwk

Nah, kali ini khusus saya buat untuk kalian yang kebetulan menjalani hubungan jarak jauh atau yang biasa kita sebut LDR. Jangan bohong deh, pasti rasa khawatir kalian meningkat beberapa persen ketika kalian menjalani LDR. Dan karena itu kalian jadi insecure dan overprotect sama pasangan kalian. Iya kan?

Yuk kita bahas satu demi satu, secara singkat saja ya, hal-hal yang sebenarnya bisa membuat hubungan jarak jauh bisa berhasil.

Pertama, hindari bersikap berlebihan. Ini sih kalian semua pasti paham apa maksudnya. Tapi gunanya, paham juga ga? Wkwk. Jadi, bersikap seolah-olah kalian berdua perlu berkomunikasi intense, misalnya satu kali satu jam, sebenarnya tidak perlu dan tidak bijak untuk dilakukan. Akan datang saat pada salah satu dari kalian (bahkan bisa jadi keduanya) merasa tired-of-loving. Oh yes, this isn't good, right? Ingat lho, banyak hal dalam hidup ini memegang teguh prinsip 'Less is more'. This one, somehow, is one of it.

Kedua, anggap LDR sebagai sebuah kesempatan baik. Baik untuk apa? Atau baik bagi siapa? Tentu bagi kalian berdua dong dan juga bagi hubungan kalian berdua. Karena saya percaya, sangat percaya, bahwa untuk kelak bisa hidup bersama (iya, setelah menikah nanti), setiap orang harus terlebih dulu mampu hidup sendiri, mandiri. Anggap LDR sebagai proses belajar menuju ke arah sana. Jarak terkadang justru bisa jadi alat untuk menguatkan, bukan melemahkan. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Ketiga, pastikan tujuan akhir apa yang kalian berdua inginkan dan juga hal-hal apa saja yang tidak boleh kalian lakukan ditempat yang terpisah. Ini penting untuk sama-sama mengingatkan ketika salah satu ada yang, misalnya, lupa dan hilang kendali. Pastikan kalian sama-sama tahu arah hubungan kalian ke mana, ini untuk menyemangati kalian. Dan juga pastikan bahwa masing-masing kalian sudah membicarakan hal-hal apa saja yang enggak boleh dilakukan saat kalian terpisah. Misalnya, nonton berdua saja dengan teman lawan jenis.

Keempat, berkomunikasilah dengan cukup, aktif, dan kreatif. Ini tentu tidak sama dengan poin pertama ya. Cukup di sini artinya tidak berlebihan. Komunikasi setiap hari tentu penting dan harus. Hanya saja, atur  waktu kapan saja. Komunikasi kreatif tentu menghindari dari rasa bosan. Misalnya bisa dengan mengirimkan video singkat atau voice message dari waktu ke waktu. Jangan lupa, berkomunikasi aktif ini berarti kamu tidak perlu menunggu dihubungi. Kalian berdua harus sama-sama tahu bahwa dihubungi lebih dulu itu menyenangkan. Dan menyenangkan pasangan itu juga menyenangkan.

Kemudian, hindari keadaan atau tempat yang 'berbahaya'. Maksud berbahaya di sini adalah tempat-tempat yang pasti membuat pasanganmu tidak suka, kesal, marah, atau cemburu. Misalnya, kamu tahu dia tidak suka kamu pergi berdua saja dengan A, namun kamu tetap pergi. Jangan pakai alasan kamu selalu tahu apa yang salah dan apa yang benar, sehingga berada di tempat atau keadaan 'berbahaya’ menjadi baik-baik saja bagimu. No. Bayangkan dia melakukan yang sama. Now you think, how is that for you?

Keenam, sesekali, berkunjunglah ke kotanya. Hal ini bisa menunjukkan betapa kamu menganggap pasanganmu penting. Misalnya saja mengunjunginya di hari ulang tahunnya, datang ke tempat di mana ia melangsungkan acara wisuda kelulusan kuliahnya, dll. Pada banyak hal, kehadiran berarti lebih penting dari hadiah apapun yang bisa kamu kasih.

Ketujuh, jangan pernah lupa untuk menikmati waktumu bersama keluarga, sahabat, dan tentu diri sendiri. Ingatlah bahwa walaupun menjalani hubungan jarak jauh, kamu bukan orang yang kesepian. Mereka yang bahagia, tahu benar bagaimana menghargai diri sendiri dan orang-orang yang mereka cintai. Dan dengan berbahagia, hubungan dengan pasangan pun akan serta merta bisa baik-baik saja. Lakukan banyak hal yang tidak mengikutsertakan pasanganmu, namun tetap pastikan ia tahu kamu ada di mana.

Delapan. Berusahalah untuk selalu jujur satu sama lain. Walaupun tidak mudah, nyatanya sesekali membicarakan apa yang ada di hati, penting dan membantu mendekatkan hubungan. Ingatlah bahwa tak ada seorangpun yang suka dibohongi. Kamu pasti juga, kan?

Ini terakhir. Pedulilah akan rencana/kegiatan kesehariannya, juga media sosialnya. Yang ini penting banget. Jangan sampai kamu enggak tahu hari ini ada rencana besar apa dalam harinya. Itu bisa menunjukkan kalau kamu enggak peduli. Dan perihal sosial media, jangan malu untuk mention atau tag pasanganmu. Stalking? In this case, stalking is cool.

Wednesday, March 13, 2019

Untuk Kamu Yang Dikhianati Tanpa Alasan



Aku tahu hidup ini tak mudah
Pun saat jatuh cinta
Kita selalu takut untuk benar-benar jatuh sampai dalam
Khawatir tak bisa bangun setelah tenggelam

Untuk kamu yang dikhianati
Alasan apapun lelakimu pergi
Yang pergi tetap saja pergi
Tak akan jadi kembali
Walau kamu tangisi berhari-hari
Sampai kamu lupa
Kala itu sudah siang atau bahkan sudah pagi lagi

Untuk kamu yang dikhianati
Suatu ketika dalam jeda kau menyembuhkan luka hati
Kamu akan bersujud pada Sang Maha Cinta
Karena pada akhirnya
Tak ada perempuan baik yang layak hidup bersama seorang pengkhianat
Mereka jelas berkumpul dengan sesamanya
Apa kamu masih ingat?

Untuk kamu yang dikhianati
Jangan khawatir perihal lelaki baru yang menghampiri
Tuhan Maha Baik jelas tahu waktu yang tepat kamu siap memulai hidup baru
Terima itu, lalu lanjutkan cintamu
Pun jangan takut tentang kembali dikhianati
Karena ketahuilah, lelaki baik masih banyak di dunia ini
Berdoalah dan terus percaya
Bahwa masa lalu yang perih membuatmu kaya akan rasa dan lebih mampu menjaga diri, serta hati

Untuk kamu yang dikhianati
Sadarilah hal sederhana ini
Sebelum kamu merasa kau segera butuh pengganti
Kamu harus tahu bahwa kau lebih butuh untuk menyembuhkan hati
Sembuhkan dulu lukamu, agar dia yang baru nyaman berada di sana dan kelak menjaganya

Untuk kamu yang dikhianati
Kamu boleh menoleh kebelakang sesekali
Entah untuk belajar atau menertawakan diri sendiri
Namun jangan lagi berniat tinggal di sana
Apalagi menerima tawarannya untuk kembali
Sungguh, sakit dua kali karena hal dan kebodohan yang sama
Tidak elok sama sekali

Untuk kamu yang dikhianati
Ingatlah bahwa kamu kuat
Dan karena itu
Kamu mendapat cobaan hebat.

IVM
13-03-19