Siapa yang malam ini galau karena kekasih nan jauh disana belum juga menghubungi? Ehem, tenang. Engga semua yang lupa menghubungi karena memang sengaja atau sibuk. Bisa jadi karena lupa. Jangan lupa juga, lupa itu wajar dan manusiawi. Yang jahat itu, melupakan. Wkwk
Nah, kali ini khusus saya buat untuk kalian yang kebetulan menjalani hubungan jarak jauh atau yang biasa kita sebut LDR. Jangan bohong deh, pasti rasa khawatir kalian meningkat beberapa persen ketika kalian menjalani LDR. Dan karena itu kalian jadi insecure dan overprotect sama pasangan kalian. Iya kan?
Yuk kita bahas satu demi satu, secara singkat saja ya, hal-hal yang sebenarnya bisa membuat hubungan jarak jauh bisa berhasil.
Pertama, hindari bersikap berlebihan. Ini sih kalian semua pasti paham apa maksudnya. Tapi gunanya, paham juga ga? Wkwk. Jadi, bersikap seolah-olah kalian berdua perlu berkomunikasi intense, misalnya satu kali satu jam, sebenarnya tidak perlu dan tidak bijak untuk dilakukan. Akan datang saat pada salah satu dari kalian (bahkan bisa jadi keduanya) merasa tired-of-loving. Oh yes, this isn't good, right? Ingat lho, banyak hal dalam hidup ini memegang teguh prinsip 'Less is more'. This one, somehow, is one of it.
Kedua, anggap LDR sebagai sebuah kesempatan baik. Baik untuk apa? Atau baik bagi siapa? Tentu bagi kalian berdua dong dan juga bagi hubungan kalian berdua. Karena saya percaya, sangat percaya, bahwa untuk kelak bisa hidup bersama (iya, setelah menikah nanti), setiap orang harus terlebih dulu mampu hidup sendiri, mandiri. Anggap LDR sebagai proses belajar menuju ke arah sana. Jarak terkadang justru bisa jadi alat untuk menguatkan, bukan melemahkan. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Pertama, hindari bersikap berlebihan. Ini sih kalian semua pasti paham apa maksudnya. Tapi gunanya, paham juga ga? Wkwk. Jadi, bersikap seolah-olah kalian berdua perlu berkomunikasi intense, misalnya satu kali satu jam, sebenarnya tidak perlu dan tidak bijak untuk dilakukan. Akan datang saat pada salah satu dari kalian (bahkan bisa jadi keduanya) merasa tired-of-loving. Oh yes, this isn't good, right? Ingat lho, banyak hal dalam hidup ini memegang teguh prinsip 'Less is more'. This one, somehow, is one of it.
Kedua, anggap LDR sebagai sebuah kesempatan baik. Baik untuk apa? Atau baik bagi siapa? Tentu bagi kalian berdua dong dan juga bagi hubungan kalian berdua. Karena saya percaya, sangat percaya, bahwa untuk kelak bisa hidup bersama (iya, setelah menikah nanti), setiap orang harus terlebih dulu mampu hidup sendiri, mandiri. Anggap LDR sebagai proses belajar menuju ke arah sana. Jarak terkadang justru bisa jadi alat untuk menguatkan, bukan melemahkan. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Keempat, berkomunikasilah dengan cukup, aktif, dan kreatif. Ini tentu tidak sama dengan poin pertama ya. Cukup di sini artinya tidak berlebihan. Komunikasi setiap hari tentu penting dan harus. Hanya saja, atur waktu kapan saja. Komunikasi kreatif tentu menghindari dari rasa bosan. Misalnya bisa dengan mengirimkan video singkat atau voice message dari waktu ke waktu. Jangan lupa, berkomunikasi aktif ini berarti kamu tidak perlu menunggu dihubungi. Kalian berdua harus sama-sama tahu bahwa dihubungi lebih dulu itu menyenangkan. Dan menyenangkan pasangan itu juga menyenangkan.
Kemudian, hindari keadaan atau tempat yang 'berbahaya'. Maksud berbahaya di sini adalah tempat-tempat yang pasti membuat pasanganmu tidak suka, kesal, marah, atau cemburu. Misalnya, kamu tahu dia tidak suka kamu pergi berdua saja dengan A, namun kamu tetap pergi. Jangan pakai alasan kamu selalu tahu apa yang salah dan apa yang benar, sehingga berada di tempat atau keadaan 'berbahaya’ menjadi baik-baik saja bagimu. No. Bayangkan dia melakukan yang sama. Now you think, how is that for you?
Ketujuh, jangan pernah lupa untuk menikmati waktumu bersama keluarga, sahabat, dan tentu diri sendiri. Ingatlah bahwa walaupun menjalani hubungan jarak jauh, kamu bukan orang yang kesepian. Mereka yang bahagia, tahu benar bagaimana menghargai diri sendiri dan orang-orang yang mereka cintai. Dan dengan berbahagia, hubungan dengan pasangan pun akan serta merta bisa baik-baik saja. Lakukan banyak hal yang tidak mengikutsertakan pasanganmu, namun tetap pastikan ia tahu kamu ada di mana.
Delapan. Berusahalah untuk selalu jujur satu sama lain. Walaupun tidak mudah, nyatanya sesekali membicarakan apa yang ada di hati, penting dan membantu mendekatkan hubungan. Ingatlah bahwa tak ada seorangpun yang suka dibohongi. Kamu pasti juga, kan?
Ini terakhir. Pedulilah akan rencana/kegiatan kesehariannya, juga media sosialnya. Yang ini penting banget. Jangan sampai kamu enggak tahu hari ini ada rencana besar apa dalam harinya. Itu bisa menunjukkan kalau kamu enggak peduli. Dan perihal sosial media, jangan malu untuk mention atau tag pasanganmu. Stalking? In this case, stalking is cool.
0 komentar:
Post a Comment